Waktu memang penghipnotis terbaik, kita tidak pernah sadar
saat perputarannya yang begitu cepat memindahkan kita dari hari kehari. Tanpa
ku sadari 12 bulan telah berlalu semenjak luka itu tergores, beda halnya dengan
rasa sakitnya yang msh jelas terasa didada. Seperti merangkak, begitu susahnya
meninggalkan tragedi itu agar tidak ku ingat lagi. Seakan meneguk air dipadang
pasir, saat aku menerima uluran tangannya yang memberiku sedikit tenaga untuk
bisa berjalan dan pergi meninggalkan luka itu, hingga akhirnya kami berlari,
tersesat disebuah fatamorgana yang begitu indahnya..
Gelisah ternyata cemburu
dengan kebahagiaanku, aku terhasut oleh pemikiran akan terulangnya lagi
kekecewaan dimasa depan, Kebingungan pun tak kalah hebat meracuni otak ku, dia
paksa aku berjalan, mencari kebahagiaan sejati, tapi dimana harus ku temukan?
Aku tak tau arah, aku takut kembali keluka lama, atau akankah terperangkap dijalan menuju luka berikutnya?
Aku tak tau arah, aku takut kembali keluka lama, atau akankah terperangkap dijalan menuju luka berikutnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar